Hai readers,
udah seminggu ini nggak bisa update blog. Saya ada halangan UKK, untung hari
ini selesai. Bisa bebas dan MERDEKA!!! Hehe akhirnya perjuangan saya melawan kantuk demi belajar selesai, sekarang tinggal memanjakan diri...
Kali ini topik yang
mau dibahas adalah teknik budidaya tanaman hias. Tanaman hias yang seperti apa?
Tentunya yang menarik, bukan menanam bunga dalam pot biasa. Kalo bahasa
kerennya “Jadul”. Teknik yang mau dibahas kali ini beda dari yang lain, unik
pula. Seperti yang udah readers tahu dari judulnya. Topik kali ini adalah…..
jeng jeng… Terrarium. Wew, apaan tuh? Sebenernya sih teknik menanam ini bukan
hal baru,. Tapi karena lagi tertarik sama dua topic ini, ya di tulis aja.
Awalnya sih
saya nggak begitu tertarik sama tanam menanam. Buktinya, tanaman-tanaman di
teras rumah saya merana. Mereka semua kurus kering, persis kaya orang busung
lapar. Maklum saja, saya ini malas sekali kalau sudah di suruh merawat tanaman.
Sebenermya sih kasihan juga melihat penderitaan para tanaman penghuni rumah. Tapi
heran juga, kok mereka nggak mati aja ya. Atau mungkin terlalu setia sama saya?
Hehee. Dan karena tugas guru KBL (Keterampilan Biologi Lingkungan) di sekolah,
jadi ngiler deh kalo liat terrarium dengan berbagai tema dan bentuk wadah yang
unik-unik. Sebenernya masih ada teknik budidaya tanaman yang lain seperti
vertikultur ini:
![]() |
vertikultur |
Oke, daripada
kelamaan membaca ocehan saya yang kesana kemari nggak karuan. Langsung bahas
aja yuuuuk
Terrarium
Menurut
catetan yang saya dapat dari Bu Guru tercinta, Terrarium adalah seni bertanam
dalam bejana kaca (nggak harus bejana sih) yang ditata sedemikian rupa sehingga
menghasilkan miniatur taman yang bernilai estetika tinggi. Singkat cerita,
terrarium ini bisa dibilang miniature taman yang ditaruh di dalam rumah sebagai
penghias. Bisa bayangin kan, kalo kita puny ataman dalam rumah. WAW! Apalagi
kita bisa milih tema taman sesuai keinginan, seperti gurun, pantai, hutan hujan
tropis, dll.
Cara
membuatnya pun tidak seribet vertikultur, Cuma… kalo ingin benar-benar bagus ya
yang bermodal sedikit. Untuk beli wadahnya saja, kalo yang bulat seperti
akuarium 47rb (tapi bahannya plastic). Belum lagi untuk beli batu zeolit dan
batu warna. Tapi jika readers memang sudah mantap, tidak masalah karena
hasilnya pasti memuaskan. Nah bagaimana yang koceknya tipis? Tenang tenang
readers bisa memanfaatkan barang bekas seperti bohlam lampu neon. Kalo disini
mereknya Dop sama Electra, itu lho yang lampunya kuning, kalo nyala kesannya
kuno banget. Atau bisa juga memakai gelas, gelas kecil souvenir pernikahan juga
boleh. Nah media tanamnya mungkin bisa diganti arang, tanah, pasir. Saya sendiri
baru mencoba membuatnya tadi siang. Susahnya minta ampun, karena saya pake
lampu neon 3 watt kalo nggak salah. Jadi harus super teliti dan sabar.
Bahan
dan alat
Wadah
kaca
Tanaman
sesuai tema
Tisu
dengan alcohol 70% untuk membersihkan wadah
Sumpit
untuk memasukkan tanaman
Sedotan
untuk memebersikan kotoran pada tanaman
Gunting
bergagang panjang
Arang,
Kerikil, Kompos
Moss
(media tanam dari lumut)
Batu
zeloit ( itu lho yang buat hamster)
Batu
warna atau hiasan lain
Corong
diberi selang untuk memasukkan zeolit
Cara
membuat
1. Bersihkan wadah dengan tisu alkohol
1. Bersihkan wadah dengan tisu alkohol
2. Masukkan
kerikil secukupnya.
3. Tambah
arang di atas lapisan kerikil.
4. Baru
kemudian diatasnya diberi moss.
5.
Tambahkan kompos, lalu masukkan tanaman dengan
sumpit jika leher wadah kecil.
6. Baru
kemudian masukkan zeloit lewat corong
7. Tambahkan
pasir putih atau lumut atau batu warna sesuai selera readers
8. Bersihkan tanaman dari pasir dengan ditiup dengan sedotan
9. Siram terrarium jika tanaman mulai layu, gunakan corong berselang untuk menyiram
8. Bersihkan tanaman dari pasir dengan ditiup dengan sedotan
9. Siram terrarium jika tanaman mulai layu, gunakan corong berselang untuk menyiram
Tapi
saya nggak sepenuhnya patuh sama cara tadi, berhubung di rumah nggak ada pasir
putih, zeloit, kompos, dan moss saya hanya memakai arang dan tanah pasir biasa
bekas tanaman yang ada di teras. Bisa dibilang saya tidak bermodal sama sekali.
Wadahnya pun dari lampu bekas. Dan tanamannya, paku-pakuan yang saya ambil dari
depan rumah. Apa boleh dikata, kalo sudah ada mau ya harus bisa. Dan hasilnya
seperti ini:
kalo dibandingkan sama yang atas mungkin readers terheran-heran, ini terrarium apa sampah. Ahaha maklum saja sebagai pelajar saya tidak memiliki kocek tebal. Jadi ya kalo ingin membuat asal comot saja. Jangan kabur dulu melihat hasil terrarium saya yang berantakan. Yang ini kan amatiran. Nah kalo terrarium yang benar nih seperti ini:
kalo dibandingkan sama yang atas mungkin readers terheran-heran, ini terrarium apa sampah. Ahaha maklum saja sebagai pelajar saya tidak memiliki kocek tebal. Jadi ya kalo ingin membuat asal comot saja. Jangan kabur dulu melihat hasil terrarium saya yang berantakan. Yang ini kan amatiran. Nah kalo terrarium yang benar nih seperti ini:
sebenarnya saya masih ingin menulis tentang hidrogel, tapi berhubung mata saya sudah ingin merem karena seminggu melek terus jadi saya teruskan lain kali.